Rendra : Cianjur Menuju New Normal, Toko Non Pangan dan Rumah Makan di ijinkan Buka

Spread the love

CIANJUR – Dandim 0608/Cianjur Letkol Inf Rendra Dwi Ardhani menyebutkan, bahwa saat ini kasus positif covid-19 di Wilayah Cianjur sudah tidak ada, meski, kasus Pasien Dalam Pemantauan (PDP) yang meninggal masih terjadi.

“Grafik penyebaran wabah virus corona (Covid-19) di wilayah Kabupaten Cianjur hingga saat ini terus mengalami penurunan dari hasil Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Seminggu terakhir tidak ada kasus positif, tapi yang PDP meninggal masih ada,” ujar Rendra.

Rendra mengatakan berdasarkan hasil analisa dari beberapa pihak, Kabupaten Cianjur harus mengikuti fase new normal. “Mau tidak mau, Cianjur harus new normal atau Adaftasi Kebiasaan Baru (AKB),” kata Rendra

Selain itu, kata Rendra, jelang new normal, ada beberapa hal yang harus di antisipasi, seperti arus perjalanan orang yang masuk ke Cianjur. Karena itu, pengawasan di perbatasan di wilayah Harus tetap di perketat.

Rendra menekankan, agar Pemerintah kabupaten (Pemkab) dan Gugus Tugas penanganan Covid -19 harus segera menyusun Peraturan Bupati (Perbup) baru yang akan menjadi panduan protokol kesehatan baru di fase normal.

“Nantinya Perbub tersebut mengatur Protokol kesehatan di semua bidang, termasuk salahbsatunya penempatan jumlah personel dan tempat-tempat keramaian, baik pasar modern, maupun pasar tradisional dan tempat wisata,” tutur Rendra.

Rendra menandaskan, saat new normal nantinya sejumlah pasar dan toko non pangan serta rumah makan di ijinkan buka. Namun, tetap memperhatikan protokol kesehatan. “Social distancing dan pembatasan kapasitas pengunjung diperlukan pengawasan yang melekat oleh aparat gabungan dan imbauan melalui semua media yang ada,” tandas Rendra

Dalam penanganan corona jangka panjang saat ini, pihaknya berharap mesjid dan tempat ibadah bisa berperan aktif dalam memberikan edukasi dan bantuan bagi warga. Tokoh agama pun, ujar dia, bisa menjadi garda terdepan untuk memperkuat apa yang sudah dilakukan aparatur wilayah.

“Nanti sosialisasi bisa dilakukan di lingkungan mesjid, baik secara tatap muka terbatas dengan tetap menjaga jarak atau dengan menggunakan pengeras suara,” jelasnya.

Apabila grafik covid-19 nantinya terus menurun, kata dia, maka mesjid dan tempat ibadah lainnya bisa mulai aktivitas ibadah dengan berjamaah dengan tetap melakukan protokol kesehatan yang akan diatur secara detail sesuai kondisi masing-masing.

“Namun dalam beberapa terakhir ini harus diantisipasi arus mudik dan balik, masuk dan melewatu Cianjur, sehingga di imbau agar mesjid yang lokasinya berada di perlintasan dan mudah di akses publik agar tidak melaksanakan aktivitas ibadah secara berjamaah,” tegasnya.

Pihaknya berharap, masyarakat untuk tetap disiplin sesuai protokoler kesehatan. “Gunakan masker bila bepergian dan biasakan mencuci tangan serta jaga jarak,” pungkasnya. (Pendim/ Denni Krisman)