CIANJUR – Bupati Kabupaten Cianjur H. Herman Suherman bersama Palang Merah Indonesia (PMI) dan Palang Merah Bulan Sabit Internasional/ (IFRC)
Menyerahkan bantuan nontunai (BNT) kepada warga korban terdampak gempa bumi, diPancaniti, Jumat (26/05/2023).
“Bantuan tersebut diberikan kepada 3.756 kepala keluarga (KK) di tiga desa, yaitu Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Desa Benjot Kecamatan Cugenang, dan Desa Ciputri Kecamatan Pacet,” terang Herman kepada wartawan usai acara
Bupati Herman menjelaskan bahwa Penyerahan bantuan itu merupakan bentuk respons cepat ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur Ahmad Fikri dalam membantu pemulihan pasca gempa bumi.
“Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi, saat yang lain sudah mulai menghilang PMI tetap hadir untuk membantu warga terdampak gempa,” ujar Herman.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PMI Sunarbowo Sandi mengatakan, pihaknya telah mendukung pemerintah bersama mitra terkait untuk bahu membahu melaksanakan respons kedaruratan hingga pemulihan di 16 kecamatan di Kabupaten Cianjur.
Melaksanakan Pertolongan Pertama
“Berbagai bentuk layanan yang sudah kami lakukan, satu diantaranya yaitu melaksanakan pertolongan pertama, layanan kesehatan, hunian darurat, air dan sanitasi,” ujar Sunarbowo Sandi
Sunarbowo Sandi menjelaskan PMI dan para mitra masih turut serta membantu masyarakat Cianjur serta berkesempatan memberikan BNT melalui penyedia jasa keuangan PT Pos Indonesia.
“Bantuan ini diberikan kepada masyarakat dengan memprioritaskan mereka yang paling rentan dan telah diidentifikasi melalui penentuan kriteria bersama pemerintah daerah (pemda) untuk pemenuhan kebutuhan utama rumah tangga,” ucap Sunarbowo.
Dengan adanya bantuan tersebut, Sunarbowo berharap bahwa kualitas hidup masyarakat pascabencana dapat meningkat secara signifikan.
Sunarbowo menegaskan, para relawan PMI dan masyarakat akan mengawasi langsung penyaluran bantuan dengan target distribusi tidak lebih dari tujuh hari.
Fasilitas monitor tersebut, kata dia, akan diperoleh masyarakat yang turut serta memberikan umpan balik melalui saluran informasi elektronik.
Ketua PMI Kabupaten Cianjur Ahmad Fikri mengatakan ada dua bentuk BNT untuk disalurkan ke penerima manfaat korban bencana, yakni multiguna dan hunian.
Bantuan multiguna Rp1 juta per kepala keluarga, manfaatnya untuk memenuhi kebutuhan pangan, pendidikan, kesehatan dan transportasi
Sedangkan bantuan hunian senilai Rp3,5 juta per kepala keluarga untuk emergency shelter, rumah tumbuh serta optimalisasi hunian pada korban penerima manfaat.
“Dari 3.756 kepala keluarga yang tersebar di tiga desa terbagi 2.756 penerima manfaat multiguna dan 1.000 hunian,” terang Ahmad Fikri.
Mendapatkan Foriulir Wesel Cukup Membawa KTP Dan KK
Ahmad Fikri menjelaskan bagi penerima manfaat yang sudah mendapatkan formulir wesel cukup membawa KTP atau KK, surat keterangan juga kartu penerima manfaat ke Kantor Pos.
“Cara cek penerima bantuan bisa melalui daftar di balai desa masing-masing, atau menanyakan langsung pada petugas PMI yang bertugas,” ujarnya.
Selain itu, PMI Kabupaten Cianjur juga terus berkomitmen untuk tetap menyalurkan pasokan air bersih ke lokasi terdampak hingga Agustus 2023 mendatang.
“Selain BNT, kami juga berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan air bersih hingga tiga bulan kedepan,” pungkasnya. (rls/Denni Krisman)