Bandung – Aksi multi pihak untuk menghijaukan hutan terus dilakukan Perhutani Bandung Selatan. Mereka menggandeng berbagai lembaga, diantaranya TNI, Polri dan ormas dan LSM.
” Kami sudah melalukan komunikasi dengan pak Dandim dan unsur muspida lainnya. Ada Ormas, LSM kita sama-sama, hutan itu milik masyarakat, hutan tidak dipagar makanya kita ajak masyarakat untuk menjaganya, ” ujar Administratur Perhutani Bandung Selatan,Edrian Sunardi, di Bandung, Selasa (15/6/2021)
Luas kawasan hutan Perhutani Bandung Selatan mencapai 55.476,66 hektar, terbagi dalam 8 wilayah setingkat BKPH.
Saat ini Perhutani Bandung Selatan tengah menginvetarisir beberapa lokasi untuk ditanam tanaman jenis rasamala dan buah-buahan.
Dijelaskan Edrian kendati dilakukan bersama penanaman tetap menerapkan standar protokol kesehatan covid 19.
“Program penghijauan tetap berjalan tapi prokesnya tetap dijalankan. Kita atur jumlah dan jarak pohon yang ditanam,” tuturnya.
Penanaman, sambung Edrian bertujuan untuk meningkatkan daerah serapan air dan pencegahan bencana banjir serta longsor.
Menurut Edrian, pihaknya terus melakukan edukasi tentang pemahaman hutan yang benar kepada masyarakat dalam situasi yang terus berkembang.
” Contoh dulu kita belajar, kalau banjir itu karena hutan gundul. Dengan pertambahan penduduk, iklim yang ektrim semua bergeser. Hutannya bagus tapi diluar kawasan hutan pembangunan tidak terkendali, itu bisa menyebabkan banjir, “bebernya.
Terkait edukasi masyarakat saat ini Perhutani Bandung Selatan telah melakukan MOU dengan Universitas Winaya Mukti.
” Ada program Tri Dharma perguruan tinggi, kita sudah MOU nanti mahasiswa terlibat penanaman baik dalam kawasan hutan maupun diluar,” pungkasnya. (sas)