CIANJUR – Dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke -77, kantor Kementerian Agama (Kemenag) Cianjur, menggelar kegiatan berupa jalan asyik dan Trauma Healing bagi korban bencana alam gempa bumi waktu lalu.
Acara tersebut diikuti ribuan pegawai atau keluarga besar Kementerian Agama Cianjur yang berlokasi di Taman Bunga Nusantara di Jl. Mariwati No.KM. 7, Desa Kawungluwuk, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat. Sabtu (11/02/2023)
Kegiatan tersebut dihadiri oleh kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat H. Ajam Mustajam, Kepala Kantor Kementerian Agama Cianjur, Ramlan Rustandi, dan ASDA Pemkab Cianjur Dedi Sudrajat.
Selain itu juga hadir Unsur Forkopimda Cianjur dan Forkopimcam Sukaresmi, Ketua FKUB Cianjur H. Choirul Anam, Ketua MUI Cianjur Aang Rouf, dan tamu undangan lainya.
Sejumlah Paket Umroh, Sepeda Gunung, Door Prize atau hadiah menarik lainya pun disiapkan oleh penyelenggara bagi para pemenang jalan asik harmony beragama dan Trauma Healing Pasca Gempa bumi ini.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Ajam Mustajam, mengatakan tujuan dari kegiatan gerak jalan asyik yang digelar Kemenag Kabupaten Cianjur merupakan bentuk kepedulian terhadap pemulihan berbagai sektor pascagempa beberapa waktu lalu.
Ajam menjelaskan hal itu Utamanya pemulihan psikis sejumlah pegawai Kemenag Kabupaten Cianjur yang terdampak langsung.
“Memang jika terus larut dalam kesedihan, tentunya tidak akan mengubah nasib. Pasalnya harus bangkit dari keterpurukan untuk menyongsong hari ke depan lebih baik lagi,” terang Ajam
Ajam juga mengajak segenap pegawai Kemenag Cianjur untuk memelihara kerukunan antar umat beragama ditandai dengan deklarasi damai yang dihadiri forum kerukunan antar umat beragama Kabupaten Cianjur.
Kepala Kantor Kementerian Agama Cianjur Ramlan Rustandi mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sangat tinggi
kepada Bapak Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat yang semenjak awal terjadinya Musibah Gempa Bumi Cianjur. Berjibaku memimpin dan menemani langsung kita semua dalam proses penanganan gempa bumi, yang berdampak bagi stakeholder di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cianjur.
Ramlan Rustandi mengatakan Kegiatan Jalan Asyik Harmoni Beragama sekaligus Trauma Healing ini merupakan penutup
dari rangkaian Peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama yang ke-77 di tingkat Kabupaten Cianjur.
“Insya Allah pada kesempatan ini juga kami akan memberikan paket khusus bagi ASN dan NON ASN di wilayah Kementerian Agama Kabupaten Cianjur yang terdampak Gempa Bumi yang berjumlah kurang lebih 633 orang,” terang Kepala Kantor Kemenag Cianjur
Ramlan mengungkapkan dalam rangka optimalisasi pelayanan di era digital, Kementerian Agama telah meluncurkan Aplikasi Pusaka dan sudah bisa didownload di playstore.
Aplikasi ini kedepannya akan menjadi supper Apps yang mendukung seluruh layanan di Kementerian Agama dalam satu aplikasi digital terkini pendaftaran petugas haji dan absensi kehadiran ASN sudah menggunakan aplikasi ini.
Ramlan mengajak, mari sukseskan bersama seluruh program prioritas Kementerian Agama terutama pada tahun 2023 ini, dicanangkan sebagai Tahun Kerukunan Umat Beragama dengan tajuk/tagline utama Kerukunan Umat untuk Indonesia Hebat.
Sementara itu, salah satu peserta jalan asik dan trauma healing yang juga korban terdampak gempa bumi
mengajar bidang PAI di SDN kutamanis Desa Padaluyu Kecamatan Cugenang, Ugan Saepudin, (47),
mengucapkan terima kasih banyak kepada Pemerintah dan Kementerian Agama Cianjur atas berbagai jenis bantuan yang telah diberikan.
“Dengan adanya bantuan dari berbagai pihak, saya bersama keluarga dan warga lainya merasa terbantu,” ujar Ugan
Ugan beserta isteri dan anaknya saat ini masih bertempat tinggal ditenda yang berlokasi diKp. Longkewang Desa Gasol Kecamatan Cugenang akibat rumahnya ambruk pasca gempa bumi.
Ugan bersama keluarganya berharap ingin segera kembali ke rumah yang layak dan nyaman, karena selama berada di tenda pengungsian, Ia kerap kurang tidur dan menjadi terganggu jika melaksanakan aktivitas mengajarnya.
“Kwalitas tidur atau istirahat sempat menjadi salah satu faktor penyebab karena saat mengajar ditenda darurat kerap muncul rasa ngantuk,” terang Ugan.
Ugan mengungkapkan, ketika terjadinya gempa bumi pada 21 november 2022 lalu, saat itu Ia sedang mengikuti Diklat dikementerian Agama Cianjur.
“Sebelum ambruk, dirumah itu hanya ada anak yang kecil bersama isteri. Sedangkan anak yang besar berada di Bandung untuk kuliah dan anak yang kedua mesantren berada di ponpes Al- Ittihad Karang Tengah,” Ujar Ugan.
Saat ditanya hadir mengikuti acara yang digelar Kementrian Agama Cianjur ini, Ugan mengatakan acara trauma healing dan jalan asik ini merupakan salah satu upaya obat untuk menghibur diri dan melupakan sejenak adanya peristiwa bencana gempa bumi.
Bertempat di Taman Bunga Nusantara Sukaresmi ini, Ia bisa bersilaturahmi dengan keluarga besar kementerian Agama dan merasakan adanya motivasi lagih untuk segera bisa pulih dan semangat Kembali dalam menjalani aktivitas dan kegiatan. (Denni Krisman)