JAKARTA- Pasca Viralnya pemberitaan terkait sumbangan dana Covid-19 yang nilainya cukup pantastis Rp. 2 Triliun yang diterima secara simbolis Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Eko Indra Heri (sulsel). Berbuntut panjang, lantaran uang sumbangan dari anak pengusaha tersebut, diduga tidak dapat dicairkan.
Menanggapi pemberitaan tersebut, Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia Fonda Tangguh Angkat bicara. Pasalnya, banyak pihak yang menyalahkan Kapolda beserta jajaran, dan tidak sedikit menyeret-nyeret nama Kapolda untuk dilakukan pemeriksaan.
“Kapolda tidak salah, justru memiliki niat baik untuk membantu masyarakat. Yang kesulitan dimasa pandemi Covid-19” ucap Fonda kepada Wartawan, selasa (3/8) di Jakarta.
Beliau berniat baik untuk membantu masyarakat, Kata Fonda. Ketika ada yang menyumbangkan uang, langsung diterima tanpa menaruh curiga yang jelas mengutamakan masyarakat lebih utama.
“Jangan salahkan Kapolda, salahkan saja yang memberikan sumbangan. Kalau tidak ada dananya, berarti penyumbang sudah merencanakan untuk mengelabui pemerintah” tandas Fonda.
Maka dengan adanya kejadian ini, mari ambil hikmahnya saja. Agar pemerintah kedepan harus selebih selektif dalam menerima bantuan dari pihak manapun, terlebih dengan nilai yang sangat pantastis.
peristiwa sumbangan Cek Bilyet giro senilai Rp2 Triliun. Yang diduga palsu itu adalah merupakan pelajaran berharga bagi institusi Polri.
“Marilah kita maknai kejadian itu sebagai pelajaran penting, dan tidak saling mempengaruhi dengan rumor-rumor yang beredar. Karena, saat ini para pelaku pemberi sumbangan pun telah diamankan pihak kepolisian”pungkasnyaFonda.(*)
