BAZNAS Cianjur Gelar Sosialisasi dan Edukasi Pengelolaan Zakat tahun 2025

Spread the love


CIANJUR
– Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggelar acara sosialisasi. dan edukasi pengelolaan zakat tahun 2025 di aula gedung dakwah asrama haji kemenag kabupaten Cianjur, Rabu 22 Januari 2025.

Kegiatan sosialisasi dan edukasi pengelolaan zakat tahun 2025 itu di ikuti oleh unit pengelola zakat (upz) di 32 kecamatan dan upz di 364 Desa se-kabupaten Cianjur.

Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Cianjur, Tata API melalui Wakil Ketua IV Baznas Kabupaten Cianjur, Hilman Syaukani,

mengatakan sosialisasi dan edukasi pengelolaan zakat tahun 2025 ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kewajiban zakat.

Selain itu, kata Hilman, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kewajiban zakat, mempercayakan pengelolaan zakat kepada baznas, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mengoptimalkan pengelolaan zakat.

“Pelaksanaan kegiatan ini satu hari yang dibagi menjadi 3 lokasi yaitu berlokasi digedung dakwah yang di ikuti UPZ dari 16 kecamatan, lokasi digedung PGRI Sukanagara diikuti sebanyak 6 kecamatan, dan lokasi di gedung PGRI Sindang barang di ikuti UPZ dari 10 kecamatan,” kata Hilman.

Hilman menjelaskan adapun beberapa strategi yang dilakukan baznas untuk meningkatkan pengelolaan zakat di tahun 2025 diantaranya meningkatkan promosi dan edukasi tentang zakat, meningkatkan kerja sama dengan pemerintah dan swasta.

Selain itu, meningkatkan distribusi zakat yang tepat sasaran dan transparan, meningkatkan penegakan regulasi dan pengawasan, meningkatkan inovasi program serta memperkuat sinergi dan kolaborasi.

2025 Target Zis 20 Milyar

Hilman mengungkapkan Baznas Kabupaten Cianjur pada tahun 2025 merilis target ZIS sebesar Rp20 miliar. Target tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp31,5 miliar.

“Sebenarnya targetnya itu gak menurun, hanya hitungan targetnya saja yang berbeda. Sebelumnya dalam menghitung target menyertakan on dan Off-balance sheet (OBS) sehingga nilainya lebih besar. Kalau sekarang murni atau on balance sheet,” jelasnya.

Hilman meyakini target 2025 sebesar Rp20 miliar bisa tercapai. Salah satu upaya kata Hilman, akan manfaatkan potensi selain potensi yang sudah ada.

“Kami tengah garap dari sektor pengusaha UMKM. Tidak banyak, targetnya 50 pengusaha saja, kalau bisa berhasil minimalnya Rp250 juta bisa dapat. Kami juga berencana menggarap dari sektor pertanian, ini potensinya sangat besar,” pungkasnya. (Dkh/Rik)