CIANJUR – Rumah Singgah yang berada di kawasan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, menjadi tempat tinggal sementara bagi pasien penderita kanker dan keluarganya yang berasal dari dalam dan luar kota Cianjur.
Di rumah singgah itu, akan menjadi tempat saling berbagi kisah dan melakukan berbagai aktivitas bersama-sama.
Rumah singgah berdiri di atas lahan milik pemerintah daerah, bangunan yang awalnya bekas sekolah tersebut disulap menjadi rumah singgah bagi pasien penderita kanker.
Terdapat enam ruangan yang disediakan beserta fasilitas penunjang seperti kamar mandi dan dapur.
Peresmian rumah singgah bagi penderita kanker tersebut dilakukan oleh Bupati Cianjur Herman Suherman dengan penandatanganan prasasti dan gunting pita, Senin (23/09/2024).
Banyak Terima Keluhan Warga, Bupati Resmikan Rumah Singgah
Herman mengatakan, dirinya banyak menerima keluhan dari masyarakat terutama yang tempat tinggalnya jauh, sehingga membutuhkan rumah singgah jika ke kota Cianjur.
Pembangunan rumah singgah bersumber dari anggaran swadaya berkat kerjasama Pemkab Cianjur dengan RSUD Sayang, Perkimtam, DLH dan Perumdam
“Awalnya Ketua Yayasan Kanker Cianjur bicara ke saya memikirkan fasilitas untuk pasien kanker. Kebetulan Pemkab Cianjur ada tanah sehingga bersama-sama mendirikan alias rereongan,” terang Herman.
Herman mengungkapkan, kedepan di RSUD Sayang Cianjur ini akan disediakan alat radioterapi untuk kanker. “InsyAllah sebentar lagi disiapkan,” kata Herman.
Peresmian rumah singgah bagi penderita kanker tersebut dihadiri juga oleh Ketua Yayasan Kanker Indonesia Cabang Kabupaten Cianjur, Anita Sincayani Herman, Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, dr Yusman Faisal, Kepala Disperkim Cianjur, Cepi Rahmat Fadiana dan unsur tamu undangan lainnya.
Direktur Utama (Dirut) RSUD Sayang Cianjur, dr Irvan Nur Fauzy, mengatakan, untuk sementara sudah dua ruangan yang diaktifkan dari total enam ruangan di rumah singgah tersebut.
Irvan menjelaskan, jumlah penderita kanker di Kabupaten Cianjur yang menjalani kemoterapi di RSUD Sayang Cianjur tahun ini sekitar 150 orang.
Dimana, kurang lebih sekitar 40 persennya merupakan warga dari wilayah Cianjur Selatan “Sebulan dua kali kunjungan berulang, 40 persen dari selatan,” katanya.
Irvan mengungkapkan, Selain pendirian fasilitas untuk pasien penderita kanker. Nantinya RSUD Sayang Cianjur bakal menambah fasilitas untuk pasien gangguan jiwa.
“Nanti akan ada rawat inap jiwa untuk ODGJ,” pungkasnya. (DKH/RIK)