Kacabdin Nonong Sambut Baik Berdirinya Universitas Hafiz, Diharap Tingkatkan Pendidikan Tinggi di Cianjur

Spread the love


CIANJUR
– Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Wilayah VI Provinsi Jawa Barat (Cianjur dan Bandung Barat), Hj. Dr. Nonong Winarni, S.Pd,. M.Pd

menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaannya atas peresmian Universitas Profesor Doktor Hafiz (UHAFIZ) di Kabupaten Cianjur.

Ia berharap kehadiran universitas ini dapat menjadi jawaban atas tantangan pendidikan tinggi di wilayah tersebut.

Dalam sambutannya pada acara peresmian UHAFIZ pada Rabu (21/5/2025), Nonong membuka pidatonya dengan puji syukur dan sebuah pantun khusus untuk Bupati Cianjur, Muhamad Wahyu Ferdian, yang disambut hangat.

“Pergi ke Sukabumi bersama mantan, duduk anteng di atas pedati. Salam silaturahmi kami haturkan, untuk Pak Bupati ganteng dan baik hati,” ucapnya, menunjukkan suasana akrab dan dukungan sinergis antarlembaga.

Nonong hadir bersama sekitar 120 Kepala Sekolah SMA dan SMK dari Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung Barat, baik negeri maupun swasta.

Kehadiran rombongan besar ini menjadi bukti konkret konsen dan dukungan penuh Pemerintah Provinsi Jawa Barat terhadap upaya masyarakat dalam memajukan pendidikan.

Total Semua 80 Siswa.!

Nonong menyoroti fakta bahwa wilayahnya, yang meliputi Cianjur dan Bandung Barat, memiliki 486 SMA, SMK, dan SLB dengan total sekitar 80.000 siswa SMA dan SMK.

Namun, ia mengungkapkan keprihatinan atas data rata-rata lama sekolah di Kabupaten Cianjur yang masih rendah.

“Sampai saat ini, mohon maaf, Kabupaten Cianjur rata-rata lama sekolah masih berada di 7,33 tahun, hanya bergeser sedikit dari tahun sebelumnya,” jelas Nonong.

Angka ini berarti, rata-rata penduduk Cianjur hanya mengenyam pendidikan setingkat SMP kelas 1.

Dampak dari rendahnya rata-rata lama sekolah ini terlihat pada angka partisipasi melanjutkan pendidikan dari jenjang menengah ke perguruan tinggi.

Angka Partisipasi Melanjutkan Kejengkang Pendidikan.!

“Faktanya untuk Kabupaten Cianjur, angka partisipasi melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi ini dirata-ratakan masih sekitar 20-25% saja,” imbuhnya.

Melihat kondisi tersebut, Nonong sangat menyambut baik dan bahagia atas inisiatif para profesor untuk mendirikan layanan pendidikan tinggi di Cianjur.

Ia percaya bahwa kehadiran UHAFIZ akan menjadi solusi penting dan mendesak.

“Kami berpikir persoalan pendidikan dan pengajaran, persoalan penelitian riset inovasi, dan persoalan pengabdian kepada masyarakat akan bisa terbangun di Kabupaten tercinta ini, bukan hanya di Cianjur, tetapi juga di Jawa Barat dan di negeri ini,” pungkas Nonong. (dkh/rik)