Kasus DBD di Cianjur Menurun, Dinkes Tetap Gencarkan Pengendalian

Spread the love


CIANJUR
– Pemerintah Kabupaten Cianjur mengonfirmasi adanya penurunan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dibandingkan tahun sebelumnya.

Meskipun demikian, upaya pengendalian penyakit yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini tetap digencarkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, Dr. Yusman Faisal, menyatakan bahwa kasus DBD di wilayah Bojongherang baru tercatat satu orang.

“Untuk kasus di Bojongherang sendiri baru satu orang yang tercatat. Itu pun lebih ke arah komplikasi karena ada penyakit kronis yang mendasari,” ujar Dr. Yusman pada Rabu (21/5/2025).

Menurut Dr. Yusman, meski angka kasus tahun ini menunjukkan penurunan signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu, upaya pencegahan terus dilakukan.

Ia menjelaskan bahwa fogging atau pengasapan dilakukan sebagai respons cepat, namun menekankan bahwa Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui partisipasi aktif warga jauh lebih penting dan berkelanjutan.

“Nyamuk dewasanya bisa mati karena fogging, tapi kalau jentiknya masih ada, itu bisa berkembang biak lagi. Jadi, kita tekankan pentingnya PSN dengan cara 3M, yaitu Menguras, Menutup, dan Mengubur tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” kata dia.

Berkembang Biak Nyamuk Penyebab DBD.!

Dr. Yusman juga menyoroti pentingnya kebersihan lingkungan, terutama saluran air yang kerap menjadi tempat berkembang biak nyamuk penyebab DBD.

“Faktor lingkungan sangat berpengaruh, terutama daerah yang padat penduduk dan memiliki kebersihan lingkungan yang kurang baik,” tambahnya.

Ia mengidentifikasi beberapa wilayah di Cianjur yang memiliki tingkat kerawanan DBD tinggi.

“Kalau di Cianjur itu di antaranya ada di Kecamatan Karangtengah, karena penduduknya lumayan padat, dan beberapa daerah lain juga yang penduduknya banyak, itu yang jadi perhatian khusus kita,” imbuhnya.

Melalui pendekatan kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat, Dr. Yusman optimis penanggulangan DBD di Cianjur dapat lebih efektif.

“Kalau dua-duanya dilakukan, fogging dan PSN, insya Allah lingkungan akan lebih aman dari DBD,” pungkasnya, menekankan pentingnya sinergi untuk menjaga kesehatan masyarakat Cianjur. (dkh/Rik)