CIANJUR – Majelis Ulama Indonesia (MUI) kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) ke 11 bertempat di gedung Dakwah komplek Kemenag, di Jl. raya km. bandung Desa Bojong Kecamatan Karangtengah, Cianjur.
Musyawarah Daerah tersebut akan membahas program kerja dan pemilihan ketua baru yang akan dilaksanakan dari tanggal 23 hingga 24 Desember 2024, dengan mengambil tema “Sinergi Ulama dan Umaro dalam Membangun Peradaban Bangsa”.
Ketua MUI Kabupaten Cianjur KH R Abdul Rauf mengatakan, bahwa kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari Jabar, forkopimda, perwakilan MUI 32 kecamatan, ormas Islam, dan perwakilan dari perguruan tinggi.
“Kegiatan ini membahas juga rencana kerja, dan laporan pertanggungjawaban kegiatan,” kata Abdul Rouf.
Abdul Rouf menuturkan musda ini merupakan kegiatan rutin lima tahunan sesuai dengan Pedoman Dasar dan Rumah Tangga (PDPRT) MUI.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membahas dan mengevaluasi program kerja sebelumnya. Setelah itu, barulah dilanjutkan dengan pemilihan ketua baru,” ujarnya.
Bupati Cianjur Herman Suherman dalam sambutanya menyampaikan apresiasi atas kontribusi MUI dalam memberikan fatwa dan bimbingan kepada umat di 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur.
Herman berharap pemilihan ketua baru dapat membawa kemajuan bagi Cianjur sebagai kabupaten yang dikenal kota santri dan juga sebagai gudangnya ulama.
“kalau boleh saya mengusulkan, ini pribadi saya selama lima tahun di bimbing oleh ketua MUI Kabupaten Cianjur, nyaman, nah barusan ada yang menyampaikan untuk melanjutkan saja,” ujar Herman.
Selain itu, kata Bupati Herman, menyikapi perpolitikan saat ini pihaknya ingin yang namanya majelis ulama ke depan harus berpolitik sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Rasul.
“MUI untuk tetap menjaga netralitas dalam politik. Berpolitik boleh, tetapi sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Jika ulama berpolitik dengan cara yang salah, masyarakat akan bingung,” kata Herman. (Dkh/Rik)