Puluhan Warga Bojongpicung diDuga Terserang Chikungunya

Spread the love
SAKIT : Terlihat sejumlah warga bocong picung terkena sakit chikunguya// foto istimewa;

CIANJUR – Sekitar 40 warga Kampung Cibiuk, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat,

diduga terserang virus Chikungunya. Hal ini diketahui setelah puluhan warga mengalami gejala demam tinggi, nyeri sendi, hingga kesulitan berjalan.

Salah seorang warga yang menjadi korban mengatakan, awalnya ia merasakan sakit di sekujur tubuh, demam, tulang sendi ngilu, hingga kaku dan sulit berjalan.

Ia mengira hanya dirinya yang mengalami hal tersebut, namun ternyata banyak tetangganya yang merasakan gejala serupa.

“Saat itu, saya bersama korban lainnya pergi ke Puskesmas Bojongpicung untuk diperiksa dan diobati. Pihak Puskesmas menduga penyakit yang kami alami adalah virus Chikungunya,” ujarnya.

Kasi Kesra Desa Sukaratu, Aliundin, menjelaskan bahwa kejadian ini terjadi pada Sabtu, 5 April 2025.

Memberikan Pengobatan Kepada Warga Yang Terdampak.!

Saat itu, pihaknya bersama Forkompincam Bojongpicung, Kepala Puskesmas, dan Bidan Desa Sukaratu langsung turun ke Kampung Cibiuk untuk memeriksa dan memberikan pengobatan kepada warga yang terdampak.

“Pagi harinya, Kepala Puskesmas, Bidan Desa, dan Kepala Desa Sukaratu kembali memeriksa seluruh warga yang terdampak Chikungunya dan mengambil sampel darah dari beberapa penderita suspek Chikungunya,” jelasnya.

Kepala Puskesmas Bojongpicung, yang didampingi Bidan Desa Sukaratu, Heni Supenti dan Didah Ilfi Oktora, membenarkan adanya dugaan warga Desa Sukaratu yang terdampak suspek Chikungunya.

Hal ini diketahui setelah adanya laporan dari Pemerintah Desa Sukaratu dan banyaknya warga yang melapor ke desa dan Puskesmas setempat.

“Setelah dicek ke lokasi, tercatat 38 orang yang terdampak, dan sekarang jumlahnya bertambah menjadi 40 orang,” ungkapnya.

Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Rumah.!

Pihaknya telah melakukan upaya pengendalian, pengobatan, dan menganjurkan warga untuk menjaga kebersihan lingkungan dan rumah.

Selain itu, sampel darah warga yang terdampak telah diambil untuk diteliti di laboratorium kesehatan.

“Hasilnya masih ditunggu. Sementara itu, kami terus memantau dan memeriksa seluruh warga yang terdampak. Seluruh data sudah kami sampaikan kepada Dinas Kesehatan, RSUD Cianjur, dan instansi terkait. Kami juga memohon agar dilakukan fogging,” pungkasnya. (dkh/Rik)