Bahtiar Baharuddin (Pj)Gubernur Sulsel Sentil Forum CSR Sulsel,Terkait Dukungan Program Budidaya Pisang

Spread the love

 

Sumber :INIKATA.co.id

INFONAWACITA.or.id MAKASSAR, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin untuk kedua kalinya kembali menyentil Forum Corporate Social Responsibility (CSR) Sulsel.

Bahtiar menyebut, dukungan terhadap program budidaya pisang daei forum tersebut hanya sebatas cerita.

“Sampai hari ini alhamdulillah belum ada bantuannya juga CSR ini. Cerita saja. Cerita mati ini, tidak jelas. Diskusinya lebih banyak dari pada uangnya,” kata Bahtiar saat acara penandatanganan MoU antara Pemprov Sulsel dengan PT Yas Exports International tentang pembelian hasil budidaya pisang cavendish, di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (28/11/2023).

Kendati begitu, Bahtiar memastikan bahwa program budidaya pisang yang bertujuan untuk memberikan pendapatan baru bagi masyarakat itu tetap berjalan sekalipun tidak ada kontribusi dari forum CSR.

“Tapi kita tanpa CSR juga kita bisa jalan. Jadi saya kira kita lebih serius menggerakkan hal-hal positif karena ini ikhtiar untuk kebaikan. Bismilah kita gerakan animo masyarakat sudah sangat baik untuk mengerjakan ini,” ujarnya.

“Silahkan bergabung mengambil bagian dalam kesempatan ini. Namanya bisnis pisang cavendish,” sambungnya.

Sementara Ketua Forum CSR Sulsel, Latunreng, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya bukan tidak bergerak atau memberikan bantuan untuk program budidaya pisang yang diinisiasi Pj Gubernur Sulsel tersebut.

Menurut dia, pihaknya masih butuh beberapa tahap sesuai dengan mekanisme pemberian bantuan atau dukungan dari Forum CSR Sulsel.

“Bukan tidak bergerak (dukungan bantuannya), namun mengikuti mekanisme kerja yang baik,” kata Latunreng.

Sekedar diketahui, sebelumnya di acara Launching Berjuta Bibit Pisang Cavendish di Universitas Hasanuddin pada Kamis (16/11/2023) lalu, Bahtiar memang sudah menyinggung keberadaan Forum CSR Sulsel yang dinilainya masih minim dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Bahtiar tak menampik bahwa selama ini memang ada dukungan Forum CSR terhadap program pemerintah. Namun itu dinilainya masih jauh dari yang seharusnya.

Apalagi, kata dia, sudah jelas jika pengusaha mempunyai kewajiban untuk mengeluarkan CSR.

Ia membandingkan potensi bantuan dari BAZNAS yang nilainya mencapai Rp500 miliar, dengan kontribusi dari Forum CSR Sulsel.

Menurut dia, bila Forum CSR Sulsel tidak bisa membantu dengan dana yang lebih tinggi dari itu, tentu sangat memalukan dan sebaiknya dibubarkan saja.

“Tiga hari yang lalu saya panggil BAZNAS dengan Amil Zakat ke ruangan saya, untuk potensinya di Sulsel Rp500 miliar. Masa Forum VSR kalah sama BAZNAS. Itu memalukan forum CSR ini. Kalau tidak mampu mendukung, ini lebih baik bubarkan saja,” kata Bahtiar saat sambutan pada acara tersebut.

“Saya lempeng-lempeng saja ini. Gas-gas kita ini. Satu bulan ini saya terima kasih, tapi masih setengah senyum saya. Yang lain ini jalan di tempat semua,” sambungnya.

Bahtiar mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Ketua Forum CSR Sulsel bersama anggotanya, agar dapat membantu dan memberikan dukungan terhadap program budidaya pisang.

“Tadi malam kami baru pelan-pelan organisir anggotanya Pak Latunreng (Ketua Forum CSR Sulsel). Melalui forum CSR supaya Forum CSR ini tidak berjalan sendiri. Mislanya tanam pisang hanya 10 pohon, akhirnya masyarakat tidak merasakan keberadaan CSR Sulsel. Makanya Saya bilang cobalah ciptakan satu produk yang sama,” ungkapnya.

Di hadapan Ketua Forum CSR Sulsel, ia menegaskan agar dananya harus disalurkan secara tepat, supaya tidak terkesan hanya sekedar menghamburkan uang tapi hasilnya tidak ada.

“Tapi ada satu yang kita kerja bareng, di Sulsel itu tanami pisang gitu loh supaya ada dampak kepada masyarakat. Ketimbang uangnya ratusan miliar terbuang seperti menggarami air laut, tidak kelihatan hasilnya. Padahal saudara-saudara kita pengusaha sudah membantu masyarakat, tapi masyarakat merasa tidak dibantu,” ujarnya.

Olehnya itu, ia berharap agar peran Forum CSR Sulsel ini tidak memalukan. Caranya, harus memberikan kontribusi atas program pemerintah untuk mendorong kesejahteraan masyarakat.

 

“Rp2 miliar saja pak, itu hanya 0,2 persen dalam kebutuhan saya tahun ini. Saya butuh paling tidak Rp200 miliar. Kenapa? Karena kita membutuhkan 20 juta pohon. Besar kah Rp200 miliar? Tidak. Hanya sumbang Rp10 juta Rp20 juta itu bisa terkumpul uang Rp200 miliar. Malu pak Forum CSR ini,” pungkasnya.(*)