Tahapan Pilkada Cianjur dilanjutkan, Jumlah TPS Dan Anggaran Bertambah

Spread the love

CIANJUR – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, siap melanjutkan tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, yang sempat tertunda selama hampir tiga bulan akibat pandemi Covid-19.
Tahapan lanjutan Pilkada akan dimulai pada 15 Juni 2020 dengan Jumlah TPS dan Anggaran Bertambah.

Ketua KPU Kabupaten Cianjur, Selly Nurdinah mengatakan sesuai PKPU Nomor 5 Tahun 2020 tentang perubahan ketiga atas PKPU Nomor 15 Tahun 2019 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2020 yang diundangkan pada 12 Juni 2020 tahapan pemilihan lanjutan dimulai tanggal 15 Juni 2020.

“Senin mulai kembali tahapan Pilkada Cianjur lanjutan, namun bakal ada perubahan teknis Pemilu yang sudah dirancang sebelumnya,” terang Selly.

Selly menjelaskan salah satunya seperti pada jumlah TPS (Tempat Pemungutan Suara) di 360 desa dan 32 kecamatan yang dipastikan harus ada penambahan jumlah TPS. Hal itu dilakukan dengan mempertimbangkan cara mengurai kerumunan orang serta mengurangi resiko kontak fisik antar pemilih dan petugas.

“Bentuk upaya penerapan protokol kesehatan yang dilakukan diantaranya adalah dengan mengurangi jumlah Pemilih ditiap-tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS), yang semula berjumlah maksimal 800 orang menjadi berjumlah maksimal 500 orang per-TPS,” kata Selly
dalam sesi jumpa pers daring, Minggu (14/06/2020)

Lebih lanjut, selly mengatakan dengan penambahan jumlah TPS, akan berdampak kepada penambahan  petugas dan juga logistik di masing masing TPS.

“Konsekuensi dari penggunaan protokol kesehatan dan penambahan jumlah TPS serta petugas di dalamnya, kata Selly, adalah penambahan kebutuhan anggaran yang diperkirakan mencapai 14 Milyar,” kata Selly.

Selly menegaskan penerapan protokol kesehatan dimasa pandemi covid-19 dalam Pilkada 2020 ini juga akan diterapkan pada saat tahapan verifikasi calon perseorangan, pemutakhiran data pemilih, dan kegiatan-kegiatan lain yang melibatkan banyak orang dengan jumlah terbatas. (rls/Denni Krisman)