Wujudkan Gerakan UMKM, TumbuhTangguh: VIDA Dukung BPR dan Koperasi Seluruh Indonesia Go Digital

Spread the love

JAKARTA,- Dalam acara pertemuan Komisariat BPR Tangerang pada bulan November 2022, PT Indonesia Digital Identity (VIDA), pemain terdepan dalam industri identitas digital

menandatangani kerja sama dengan PT Mitra Jasa Lima (OpenBank+) sebagai penyedia layanan open banking,

untuk mendukung digitalisasi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dalam memberikan pelayanan digital kepada UMKM secara aman dan nyaman.

Dengan kerja sama ini, BPR dapat melakukan verifikasi identitas dan tanda tangan digital bagi para nasabah dan calon nasabahnya melalui produk VIDA dan OpenBank+.

OpenBank+ sebagai pemain dalam industri open banking merupakan perusahaan yang menyediakan akses data,

secara aman melalui penggunaan teknologi Application Programming Interface (API).

Dengan didukung oleh OpenBank+, BPR dan Koperasi dapat menerima data-data keuangan nasabah secara aman,

untuk dapat hadirkan inovasi layanan keuangan mulai dari simpanan dana hingga pengajuan pendanaan.

Dengan dukungan teknologi VIDA berupa VIDA Sign, nasabah BPR dapat lebih mudah melakukan transaksi secara digital.

tanpa harus melakukan proses tanda tangan secara fisik ke kantor pusat maupun cabang BPR.

Selain itu, verifikasi identitas dengan VIDA Identity dapat memudahkan BPR untuk memverifikasi data nasabah.

Chief Revenue Officer VIDA Adrian Anwar mengatakan, “Layanan keuangan seperti Bank Perkreditan Rakyat merupakan salah satu layanan yang paling banyak digunakan,

oleh masyarakat dan pelaku usaha mikro dan kecil di Kota Tier 2 dan Tier 3 dalam melakukan berbagai transaksi keuangan terkait bisnisnya.

Di tengah penetrasi digital yang semakin tinggi ini, tentunya tuntutan industri perbankan, termasuk BPR untuk melakukan berbagai inovasi, yang mengakselerasi jumlah nasabah sambil merangkul seluruh lapisan masyarakat juga semakin tinggi.

Maka dari itu, VIDA sangat senang dapat bekerja sama dengan OpenBank+ dalam membangun ekosistem perbankan yang tak hanya aman dan terpercaya.

namun juga inklusif dan mudah diakses sehingga dapat membantu perkembangan usaha pelaku UMKM pengguna platform digital BPR.”

Disamping penetrasi digital dan akses layanan jasa keuangan digital yang lebih mudah, kepercayaan digital (digital trust) pengguna layanan, juga merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam terciptanya ekosistem digital yang inklusif.

Dengan adanya digital trust, masyarakat Indonesia dapat terdorong untuk lebih berani dalam bertransaksi dan menggunakan

berbagai platform digital populer hingga menjadi bagian elemen penting yang mendorong tumbuhnya ekonomi digital di Indonesia.

Chief Operational Officer OpenBank+ Ilham Joenoes menjelaskan, “Melalui kerja sama OpenBank+ dan VIDA dalam proses digitalisasi BPR dan Koperasi di Indonesia” tuturnya.

kami optimis dapat mendorong lebih banyak BPR dan Koperasi serta UMKM masuk menjadi bagian dari ekosistem ekonomi digital Indonesia secara aman dan nyaman. Dengan adanya kerjasama ini,

“kami berharap lebih banyak pelaku UMKM yang merasakan berbagai keuntungan layanan perbankan digital. Bersama VIDA, OpenBank+ akan terus berinovasi dalam memberikan akses layanan keuangan digital yang inklusif untuk pelaku UMKM di daerah lainnya.” Ucapnya.

Dengan bermitra dengan OpenBank+ dalam mendukung digitalisasi BPR, VIDA memiliki visi untuk merangkul lebih banyak UMKM masuk kedalam ekosistem digital.

Hal ini sejalan dengan salah satu agenda utama saat ini yang diprioritaskan oleh VIDA dalam mendukung target pemerintah Indonesia meningkatkan jangkauan inklusi keuangan Indonesia menjadi 90% di tahun 2024.

”Melalui integrasi teknologi VIDA dan OpenBank+, proses layanan BPR di seluruh Indonesia mulai dari pembukaan rekening dapat dilakukan sepenuhnya digital.

Dilengkapi dengan teknologi liveness detection dan biometrik VIDA Verify, BPR terbantu dalam memastikan identitas calon nasabah sesuai dengan identitas yang diakui dan dimiliki sehingga memberikan kepastian identitas pengguna secara hukum karena berbasis sertifikat elektronik yang sesuai dengan UU ITE.” tutup Adrian