Jumat Berkah, NU Peduli Kemanusiaan Cianjur Dirikan Masjid dan Madrasah Sementara serta Program Rindu Mengaji

Spread the love

CIANJUR – Dalam upaya membantu meringankan beban warga korban gempa dalam beribadah, NU Peduli Kemanusiaan Cianjur mendirikan Masjid dan Madrasah Sementara.

Titik pertama berada di Kampung Cibeleng Hilir, RT 04 RW 01, Desa Cikancana, Kecamatan Warung Kondang, Kabupaten Cianjur, Jumat (09/12/2022).

Kegiatan dengan tema “Bersama NU, Bangkit untuk Cianjur Lebih Baik” ini dilaksanakan berbarengan dengan program

Rindu Mengaji dan Sholat Jumat bersama 1000 warga terdampak bencana gempa Cianjur, dengan khotib Jumat Ketua LDNU Cianjur, Habib Husen Aljufri.

Ketua Posko Induk NU Peduli Kemanusiaan Cianjur, Jamiludin mengatakan bahwa kegiatan Jum’at berkah ini akan terus dilakukan diberbagai titik lokasi korban gempa.

“Hal ini digelar dalam upaya merekatkan masyarakat dengan NU, bersama-sama menguatkan keimanan dan ketakwaan melalui kegiatan keagamaan, dan berbagai kegiatan sosial lainnya,” ucap kang Jamil kepada wartawan, Jumat (09/12/2022).

Jamiludin menyampaikan, sebelum Shalat Jumat, digelar peresmian Masjid dan Madrasah sementara.

Kemudian dilaksanakan pembagian sarung, peci, sorban, tasbih, sejadah dan peralatan shalat lainnya.

“Selesai Shalat Jum’at, dilaksanakan pembagian logistik di tenda pengungsian dan pelaksanaan program rindu mengaji,” ucap alumni lulusan Pondok Pesantren Baitul Arqom Bandung.

Menurutnya, program rindu mengaji perlu terus digebyarkan kembali khususnya bagi anak-anak.

Mengingat mereka telah beberapa lama tidak mengadakan pengajian karena madrasah yang mereka tempati hancur berantakan.

“Ini penting untuk menjaga dan menguatkan nilai-nilai agama bagi anak-anak, yang akan menjadi kader penerus di masa yang akan datang,” tutur kang Jamil.

Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Cianjur, Kiai Deden Usman mengatakan

bahwa NU akan terus mengupayakan bantuan semaksimal mungkin untuk pembangunan Pondok Pesantren, Masjid, dan Madrasah.

“Dalam data kami, ada sekitar 80 bangunan Pondok Pesantren di beberapa kecamatan terdampak yang berada di bawah naungan RMI NU. Belum termasuk masjid dan madrasah,” tutup Kiai Deden.

Sekedar informasi, pemerintah pusat akan memberikan bantuan bagi korban terdampak gempa Cianjur dengan kriteria:

Rusak berat awalnya Rp50 juta menjadi Rp60 juta, Rusak sedang awalnya Rp25 juta menjadi Rp30 juta
dan Rusak ringan awalnya Rp10 juta menjadi Rp15 juta. (rls/Denni Krisman)