Mensos RI Risma Katakan Relokasi Warga Terkena Dampak Bencana di Luwu: Ada Bisa, Ada Tidak?

Spread the love

 

Luwu – Menteri Sosial RI Tri Rismaharini mengungkapkan, relokasi warga yang terkenda dampak bencana longsor dan banjir di Kabupaten Luwu masih perlu dilakukan kajian sebab masih ada hal yang penting dipikirkan ketika direlokasi yakni penghasilannya.

 

Sebab kata dia, warga yang direlokasi itu terkadang masih memiliki ikatan emosional tempat asalnya. Terlebih kata dia, lokasi rumah warga yang ingin direlokasi itu bisa saja tidak jauh dari mata pencarian mereka.

 

“Ini yang beda dengan di luar negeri dan di Indonesia, Kalau kita pindahkan, penghidupan kehidupan mereka harus kita jamin juga,” ujar Risma.

 

Olehnya itu, dirinya menilai relokasi warga terkenda dampak tidak boleh sekonyong-konyong dilakukan tanpa memikirkan penghasilan warga. Apalagi kata dia, jika dalam skala besar, bagaimana dengan ladang warga yang ditinggalkan

 

“Jadi tidak hanya pindahkan saja. Bagaimana nanti penghasilannya, apalagi dalam jumlah penduduk yang banyak maka sangat rawan, mereka juga berladang, butuh makan,” katanya.

 

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNBP Major Jenderal Mayjen Suharyanto mengusulkan rumah warga yang terkena dampak terutama yang hanyut atau rusak berat bahkan letaknya tidak jauh dari lokasi bencana agar dilakukan relokasi.

 

Akan tetapi kata dia, relokasi itu dilakukan jika mendapatkan persetujuan dari warga yang bersangkutan dan Pemerintah Daerah menjamin lahan untuk membangun unit rumah baru warga.

 

“Relokasi sudah kita bicarakan bersama Pak Bupati. Bupati sedang mendata, apakah ada masyarakat yang perlu di relokasi, kalau memang perlu, nanti Pemerintah Daerah punya tanggungjawab menyiapkan lahan, nanti Pemerintah Pusat membangun,” ujar Suharyanto di Belopa, Selasa, 7 Mei 2024.

 

Dirinya menambahkan, pemerintah pusat akan memberikan bantuan kepada rumah warga terdampak sesuai dengan kategori, rumah rusak berat sebesar Rp 60 juta, rusak sedang Rp 30 juta dan ringan sebesar Rp 15 juta. Tetapi bantuan bukan berupa uang.

 

Sementara dari data yang dihimpun awak media di posko induk per hari Senin, 6 Mei 2024, rumah yang terdampak atas bencana longsor dan banjir di Kabupaten Luwu — kategori rusak berat sebanyak 235 unit dan rusak ringan sebanyak 69 unit. (*)