TP PKK dan DWP Cianjur Gelar Bazzar Pakaian layak Pakai Secara Gratis Bagi Masyarakat

Spread the love

CIANJUR – Dalam rangka membantu meringankan beban masyarakat dalam menyambut hari raya Idul Fitri 1444 H.

Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) kabupaten Cianjur,

menggelar kegiatan bazar pakaian layak pakai secara gratis bertempat diarea Tribun atau panggung upacara Pemkab.Cianjur di Jl. Siliwangi Kelurahan Pamoyanan Kecamatan Cianjur.

“Alhamdulillah bazar pakaian layak pakai secara gratis yang kami gelar di tempat upacara Kantor  Pemda Cianjur  ini disambut bahagia ratusan masyarakat yang mayoritas kaum ibu rumah tangga. Kegiatan ini merupakan tahun kedua,” kata Ketua TP PKK Kabupaten Cianjur, Hj. Anita Sincayani Herman kepada Wartawan, disela-sela kegiatan, Rabu (12/4/2023).

Ketua TP-PKK Kabupaten Cianjur, Anita Sincayani Herman, mengatakan bagi- bagi pakaian layak pakai merupakan agenda rutin PKK dan DWP setiap Ramadan. Tujuannya untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat.

“Hari ini, kami bagi-bagi pakaian layak pakai. Ada untuk perempuan, laki-laki, dan juga anak-anak,” kata Anita

Pembagian pakaian berkonsep seperti bazzar. Berbagai pakaian itu disimpan pada rak gantung. Masyarakat yang ingin mendapatkannya diberi waktu lima menit untuk memilih dua potong pakaian.

Skema pembagian seperti itu dilakukan agar masyarakat lain yang mengantre bisa kebagian.

Tahun lalu antusias masyarakat sangat luar biasa. Sekarang pun banyak masyarakat yang ikut antre. Ke depan insya Allah kami akan mengadakan kembali kegiatan seperti ini. Apalagi dampak gempa belum lama ini, tak sedikit masyarakat yang membutuhkan pakaian,” tutur

“Stok pakaian masih ada, jadi kami lakukan pembagian pakaian ini selama dua hari,” pungkasnya. (Denni Krisman)

Ketua DWP Kabupaten Cianjur, Netty Wilianti, menambahkan bagi-bagi pakaian berkonsep bazzar itu terbuka untuk masyarakat umum. Biasanya yang datang ke kegiatan itu masyarakat yang kebetulan melintas.

“Kita tidak membatasi domisili masyarakat yang ingin mendapatkan pakaian. Siapa saja boleh. Tahun lalu juga banyak masyarakat yang lewat kemudian melihat. Bagi para pegawai lepas di pemda juga silakan ambil kalau memang membutuhkan,” kata Netty. (Denni Krisman)